Google Raksasa Dunia. Tanpa Google Kita Bisa Apa

Google merupakan sebuah perusahaan raksasa multinasional Amerika Serikat yang menggeluti bidang usaha pada jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring. Sebagian besar labanya berasal dari AdWords

Aplikasi Pencarian >>

Google dikenal luas karena layanan pencarian webnya, yang mana merupakan sebuah faktor besar dari kesuksesan perusahaan ini. Pada Agustus 2007, Google merupakan mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak 53,6%, kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%).



Google memiliki miliaran halaman web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui penggunaan kata kunci dan operator.

Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs perbandingan harga Google Product Search, arsip Usenet interaktif Google Groups, Google Maps dan lainnya.

Semua Berawal Dari >>

Musim panas tahun 1995, seorang mahasiswa pascasarjana bernama Sergey Brin memberikan tur di Stanford University kepada para mahasiswa baru. Salah satu dari rombongan mahasiswa baru itu adalah Larry Page, yang merupakan lulusan jurusan teknik dari University of Michigan.

Pertemuan antara kedua pemuda inilah yang kemudian menjadi awal dari lahirnya perusahaan yang mengubah dunia beberapa tahun setelahnya. Meski begitu, ternyata awal pertemuan ini tidak terlihat jika keduanya akan menjadi sahabat dan bekerja sama.

Duet Partner >>

Google tidak hanya berkecimpung di bisnis mesin cari online semata. Malah, ekspansi bisnis mereka yang kian beragam seolah mengindikasikan Google ingin menguasai dunia.

Google yang didirikan duet Sergey Brin dan Larry Page mengawali kerajaan bisnisnya dengan menjadi mesin pencari online yang sampai saat ini paling banyak dikunjungi.
Kini, Google juga membuat gadget sampai kacamata pintar.


Google ada di mana-mana >>

Kita menggunakan Google untuk mencari sesuatu di internet, hingga kata 'Google' jadi kata kerja untuk mencari sesuatu di Internet. Sebagian besar dari kita menggunakan Android, milik Google.

Kita mengonsumsi konten YouTube setiap hari, juga milik Google. Chrome adalah browser favorit kita semua, yang juga milik Google.

Jadi, tak bisa dipungkiri kalau Google ada di mana-mana. Belum lagi infrastruktur Google membawahi banyak sekali website di seluruh dunia.

Dari sini, Google tentu bisa menyediakan informasi tentang apa yang kita cari, kita baca, website yang kita kunjungi, bahkan lokasi yang sering kita datangi.

Hal ini memberi sedikit ketakutan pada kita bahwa Google akan menguasai dunia. Namun bagaimana tidak, Google telah melakukannya karena kita sangat bergantung padanya.


Google Sungguh Bisa Melacak apapun yang Anda lakukan secara online >>

Google dan banyak website pengiklan yang jadi bawahannya tahu siapa Anda, apa yang Anda sukai, dan apa yang cenderung Anda beli. Kesemuanya akan diperlihatkan dalam bentuk iklan online.

Hal ini terjadi karena memang Google melacak Anda secara online. Dilansir dari Wired, Google menyimpan semua pelacakan web Anda, bahkan tanpa anda sign in sekalipun.

Google bisa melacak Anda dari penggunaan cookies dan informasi yang dihimpun oleh Google AdSense dan Google Analytics. Secara ajaib pun, Google bisa melacak jejak lokasi ke mana saja Anda pergi.

Kita Tidak Mengtahui kita dilacak oleh Google >>

Berdasarkan riset Robert Epstein dari American Institute for Behavioral Research and Technology, Google memonitor 90 persen dari pengguna internet di seluruh dunia. Meski orang tersebut menggunakan produk Google atau tidak, Google tetap mampu memonitor dan orang tersebut kebanyakan tak tahu.


Kegiatan pelacakan Google ternyata sangat luas. Karena seperti yang telah disebutkan di poin awal, Google tak hanya menghimpun data dari Chrome, Android, dan berbagai produk Google lain, namun juga melalui Google Analytics, Google AdSense, dan Google AdWords.

Google mungkin tak mengetahui nama kita di awal, namun ia tetap bisa melacak IP address Anda, mengetahui lokasi presisi Anda, dan memasang identifier cookie di komputer Anda agar lebih mudah dilacak. Dengan berbagai referensi ini, nama, alamat dan nomor telepon Anda sudah bisa diketahui oleh Google.

Hampir Semua Orang Punya Email >>

Jika Anda punya akun Gmail, Anda jelas sudah masuk database Google. Jika Anda tak suka dilacak oleh Google, mungkin Anda bisa tak menggunakan email. Namun hal tersebut tentu tak mungkin.

Di berbagai media sosial, blog, bahkan untuk mengaktifkan Android saja kita butuh email. Belum lagi urusan pekerjaan atau perkuliahan yang dipermudah oleh email.

Namun, meski Anda tak punya email pun, Google yang menguasai belantara dunia maya ini, sangat bisa untuk menggunakan berbagai produknya untuk tetap mengetahui preferensi Anda terhadap sesuatu. Sebagai contoh, coba buka YouTube tanpa sign in.

Dengan sekali klik video yang Anda favoritkan, Google bisa memberi rekomendasi video apa yang mungkin Anda suka juga. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis presisi dari berbagai perilaku Anda di internet secara spesifik.

Hampir Semua Perusahaan juga menyerahkan data ke Google >>

Jika Anda berpikir bahwa jika tidak menggunakan Google Chrome, Anda tak bisa terlacak oleh Google, makan Anda salah.

Dari perusahaan riset yang sama yang menyatakan bahwa kita akan selalu dilacak oleh Google, ternyata beberapa browser lain non-Google seperti Mozilla Firefox dan Apple Safari, menggunakan daftar blacklist milik Google untuk memeriksa apakah website yang kita akses berbahaya atau tidak.

Dari sini sudah terlihat bahwa dominasi Google sudah melampaui produk dan mereknya sendiri. Database Anda pun tersimpan meski Anda menggunakan berbagai produk Apple sekalipun.


Kalau Anda punya Data Rahasia, Bisa Dipastikan Google tahu >>

Salah satu hal paling menarik dari dominasi Google di dunia adalah, mungkin Google tahu rahasia Anda. Contohnya adalah Google mungkin tahu siapa yang Anda coblos di pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah. Hal ini dari berbagai pencarian Anda yang bisa ditarik pola, dan terlihat kesimpulannya.

Tentu pandangan politik merupakan pilihan. Hal ini tak selalu ingin kita bagi ke setiap orang di dunia. Cukup mengerikan jika tentang ini saja Google tahu.

Anda akan lebih mudah lagi untuk dilacak ketika Anda menggunakan Android. Pasalnya, akses penuh Google terhadap berbagai aspek dalam sistem operasi Android tak bisa dibendung.

Bahkan Google akan tahu preferensi Anda dalam membandingkan satu produk atau merek tertentu di e-commerce yang berbeda.


Platform Google >>

Layanan Google berjalan pada beberapa ladang server, setiap ladang berisi ribuan komputer komoditas bertarif rendah yang menjalankan versi Linux.

Sementara perusahaan ini tidak menyediakan informasi mendetail mengenai perangkat kerasnya, sebuah perhitungan tahun 2006 menyatakan bahwa terdapat 450.000 server, dikelompokkan dan diletakkan di pusat data di seluruh dunia.

Perusahaan Raksasa Google >>

Siapa yang tak ingin menjadi salah satu pemilik saham dari perusahaan raksasa Google? Sejak tahun 2004 hingga saat ini harga saham Google cenderung terus naik. Saat ini harga sahamnya telah mencapai US$1.130 atau sekitar Rp15,79 jutaan per lembar.

Di bursa NASDAQ, ada kelas saham Google yang diperdagangkan, yaitu kelas A berkode GOOGL dan kelas C berkode GOOG. Saham Google sendiri di bursa tercatat dengan nama Alphabet Inc. Class A Common Stock dan Alphabet Inc. Class C Capital Stock. Kedua saham tersebut memiliki harga yang enggak jauh berbeda.


Google adalah googol >>

Google didirikan oleh dua orang yang sama-sama menuntut ilmu di Stanford University, Amerika Serikat. Awalnya, mereka berdua selalu berselisih paham dan sangat bertolak belakang dalam pendapat dan berbagai topik pembicaraan.

Namun, tidak ada yang menyangka, dari kolaborasi keduanya, mereka berhasil menciptakan satu mesin pencari di internet yang kini menjadi panduan umum serta tempat utama dalam mencari informasi.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa dulunya nama Google tersebut muncul dari ejaan yang salah serta nama brand tersebut sudah 3 kali berganti? Kata Google sendiri awalnya berasal dari kata googol.

Sekitar tahun 1910-an, seorang profesor yang menekuni bidang matematika bernama Edward Kasner memperkenalkan satu istilah yaitu googol. Istilah ini merupakan kata untuk menyebutkan angka 10 dengan kelipatan 100 atau 1 digit dengan diikuti 100 buah angka 0 di belakangnya.

Penemuan istilah googol sendiri juga merupakan satu kebetulan ketika Kasner mendapatkan ilham tersebut dari celoteh dua orang keponakan perempuannya bernama Milton Sirotta dan Edwin Sirotta yang sedang bermain-main.

Pada saat itu, Kasner bertanya kepada keduanya untuk menyebutkan angka yang paling besar, Milton secara spontan mengatakan "Googol." Dari situlah, Kasner menggunakan kata googol sebagai penyimbol angka 10 pangkat 100.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Decoy Product! Membongkar Rahasia Produk Mahal Yang Sengaja Dijual Agar Tidak Laku

Kenaikan Biaya Kuliah di Indonesia: Antara Kebutuhan dan Kemampuan

Air Mineral Kemasan Sungguh Menguntungkan. Siapa?